Dalam melakukan simulasi terhadap sistem distribusi air minum di program Epanet tidak jarang kita menggunakan elemen valve berupa PRV (pressure reducing valve). Mungkin sebagian dari kalian sudah tidak asing lagi dengan alat PRV ini. PRV merupakan sebuah jenis valve/ katup yang berfungsi untuk menurunkan tekanan aliran air di dalam jaringan perpipaan namun tidak bisa sebaliknya. Tekanan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan di jaringan perpipaan, oleh sebab itu nilai tekanan perlu dijaga dan disesuaikan dengan kebutuhan di jaringan distribusi dan titik pelanggan. Mengingat begitu pentingnya parameter tekanan maka PRV menjadi salah satu elemen yang wajib direncanakan.
Setting PRV di Epanet
Program Epanet memiliki fitur berupa elemen PRV, dimana pengguna dapat mengatur (setting) nilai tekanan yang diinginkan. Jika tekanan aliran air terlalu tinggi katakanlah 50 meter maka dengan PRV kita dapat menurunkan tekanan tersebut menjadi 10 meter, dengan cara memasukkan nilai input pada properti PRV sebesar 10 meter seperti pada Gambar 1. Maka ketika air mengalir dengan tekanan 50 meter melewati PRV tekanan akan berkurang hingga menjadi 10 meter.
Pada Gambar 1 di atas nilai tekanan yang di inginkan bisa di input pada kolom *Setting. Selanjutnya nilai properti lain seperti diameter perlu di-input, dan yang penting juga adalah nilai Fixed Status, jika kita mengingikan PRV bekerja sesuai dengan nilai tekanan yang sudah di-input maka pilih "None". Namun jika kita memilih "Open" maka status PRV akan terbuka penuh (nilai setting tidak digunakan). Begitupun dengan nilai "Closed" maka status PRV adalah tertutup penuh.
Pada kasus lain, tekanan pada jaringan diharapkan berubah berdasarkan waktu, maka pengaturan tekanan pada PRV juga harus disesuaikan, pada fitur kontrol di program Epanet bisa dilakukan hal demikian. Katakanlah tekanan pada jam 00.00-04.00 tekanan yang dibutuhkan untuk jaringan adalah 20 meter dan pada jam 05.00-07.00 tekanan yang dibutuhkan adalah 7 meter dan berubah pada jam-jam lainnya. Pengguna dapat melakukan kontrol tanpa harus merubah nilai input properti PRV secara manual, dengan mengikuti langkah di bawah ini.
Contoh Kasus Kontrol Tekanan PRV Sesuai Jam Operasi
Gambar di bawah ini merupakan sistem distribusi air minum sederhana dimana tekanan yang dihasilkan oleh pompa adalah lebih dari 20 meter. Pengguna ingin mengatur tekanan PRV (ID 14) dengan tekanan yang disesuaikan pada jam-jam berikut.
- Jam 05.00 tekanan 7 meter
- Jam 07.00 tekanan 12 meter
- Jam 10.00 tekanan 8 meter
- Jam 17.00 tekanan 12 meter
- Jam 18.00 tekanan 11 meter
- Jam 19.00 tekanan 9 meter
- Jam 20.00 tekanan 7 meter
- Jam 21.00 tekanan 4 meter
Kontrol Tekanan PRV Sesuai Jam Operasi
Epanet memiliki fitur Control yang berfungsi untuk menuliskan statement yang selanjutnya akan dieksekusi oleh Epanet. Fitur Control bisa diakses dengan masuk ke menu Data >> Control >> Simple. Selanjutnya masukkan/ ketikkan steatment seperti di bawah ini.
Keterangan pada steatment di atas adalah sebagai berikut:
- Valve dengan ID 14 Tekanannya adalah 7 meter saat sistem di jam 05.00
- Valve dengan ID 14 Tekanannya adalah 12 meter saat sistem di jam 07.00
- Valve dengan ID 14 Tekanannya adalah 8 meter saat sistem di jam 10.00
- Valve dengan ID 14 Tekanannya adalah 12 meter saat sistem di jam 17.00
- Valve dengan ID 14 Tekanannya adalah 11 meter saat sistem di jam 18.00
- Valve dengan ID 14 Tekanannya adalah 9 meter saat sistem di jam 19.00
- Valve dengan ID 14 Tekanannya adalah 7 meter saat sistem di jam 20.00
- Valve dengan ID 14 Tekanannya adalah 4 meter saat sistem di jam 21.00
Posting Komentar untuk "Tutorial Epanet: Cara mengatur tekanan PRV agar bekerja otomatis"
Jangan melakukan spam, memberi link, dan menggunakan kata kotor